FAKTA MENARIK LIGA SERIE A ITALIA

FAKTA MENARIK LIGA SERIE A ITALIA

Piala Dunia 2018, Italia memang terpaksa absen. Kondisi persepakbolaan dalam negerinya dalam beberapa tahun belakangan ini juga kurang bergairah. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya tensi persaingan perebutan gelar juara yang selama beberapa tahun ke belakang didominiasi tim asal Turin, Juventus.

Terlepas dari itu, bisa jadi akan ada banyak kejutan yang terjadi musim ini di persepakbolaan Italia. Ada banyak hal yang dapat dijadikan alasan bagi pecinta sepak bola untuk tidak ketinggalan pertandingan-pertandingan Liga Italia yang akan datang.

1. Konglomerasi asing

Dimulai sekitar enam sampai tujuh tahun ke belakang, persepakbolaan Italia perlahan mulai dilihat sebagai ladang peruntungan oleh beberapa konglomerat yang tertarik dalam bisnis sepak bola. Mulai dari konglomerat Amerika, Tiongkok, bahkan Indonesia tak mau kalah dalam “bertaruh” melalui sepak bola Italia. Pada 2011 misalnya, AS Roma yang menjadi klub di Italia pertama yang sebagian besar sahamnya dimiliki pihak asing setelah mayoritas sahamnya dibeli pengusaha asal Amerika.

Tren itu dilanjutkan dengan klub-klub lainnya seperti Inter Milan yang mayoritas sahamnya sempat dibeli konglomerat asal Indonesia, Erick Thohir walaupun kemudian pada 2016 mayoritas sahamnya dibeli perusahaan Tiongkok, Suning Group. Ada pula AC Milan yang terpaksa harus berpisah dengan Silvio Berlusconi yang selama tiga dekade lebih telah memimpin klub usai kepemilikannya jatuh ke konglomerat asal Tiongkok.

Dengan hadirnya para pebisnis asing di jagad sepak bola Italia, setidaknya dengan perlahan klub-klub itu mulai melakukan proses pembangunan tim dengan transfer-transfer pemain yang dapat dibilang menarik.

Ditambah, dua tim asal kota Milan yang dimiliki dua perusahaan asal Tiongkok memiliki kekuatan finansial yang tak terbatas. Hal tersebut dapat dilihat dari pergerakan transfer pemain yang terkesan lincah dan gila-gilaan dalam dua musim ke belakang yang diperlihatkan dua tim asal kota Milan itu.

Efektivitas belanja juga diperlihatkan AS Roma dan Napoli yang dalam dua musim terakhir sempat bersaing ketat dalam perebutan gelar juara dengan Juventus. Belum lagi AS Roma yang musim lalu setidaknya dapat melangkah lebih jauh dari Juventus dalam pencapaian di tingkat Eropa dengan lolos hingga semifinal Liga Champions.

Kita bisa mengabaikan peran para konglomerat asing dalam bursa transfer musim panas kali ini. Hal itu Dimulai dari AS Roma yang paling giat dalam belanja pemain baru. Apalagi, pemain-pemain tersebut berstatus pemain paling menjanjikan di Eropa.

Serigala ibu kota berhasil mendatangkan pemain seperti Justin Kluivert yang merupakan anak legenda asal Belanda Patrick Kluivert. Ada juga Ante Coric yang merupakan pemain muda menjanjikan asal Kroasia. Selain itu, masih banyak yang transfer pemain-pemain hebat yang dilakukan klub lain selain Juventus. Terutama yang dilakukan oleh duo klub asal Milan.

Peran para konglomerat ini dari waktu ke waktu dapat terlihat hasilnya. Semuanya membutuhkan proses, termasuk dalam bisnis sepak bola. Satu hal yang pasti ialah, mungkin musim inilah saatnya bagi sepak bola Italia menjadi tontonan seru yang bisa dinikmati pecinta sepak bola di seluruh dunia.

2. Kembalinya Ancelotti dan kepergian Buffon

Kenyataannya, banyak pelatih sepak bola berdarah Italia yang Berjaya di luar negaranya. Carlo Ancelotti adalah salah satunya. Baik sebagai pemain maupun pelatih, ia sudah memenangi banyak gelar bergengsi dalam karier sepak bolanya.

Di AC Milan, ia sudah memenangi segalanya sebagai pemain. Sebagai pelatih pun dia sudah memenagi banyak gelar di sejumlah klub seperti AC Milan, Chelsea, dan Real Madrid.

Setelah berkelana sebagai pelatih di klub-klub top Eropa, ia musim ini kembali ke negeri kelahirannya. Klub yang akan ia arsiteki ialah Napoli. Kedatangannya tersebut menggantikan pelatih Italia berbakat lainnya, Maurizio Sarri yang telah meninggalkan beberapa pemain hebat seperti Jorginho, Marek Hamsik, dan Piotr Zielinski.

Dengan melihat rekam jejak kepelatihannya, tentu ada hal yang sangat layak ditunggu saat ia mengarungi Liga Italia musim ini bersama Napoli. Barangkali persaingan dalam perebutan gelar juara akan sangat sengit karena kehadiran juru taktik yang satu ini. Di sisi lain, ada Juventus yang baru ditinggalkan penjaga gawangnya Gianluigi Buffon. Dia memutuskan mengakhiri perjalanan panjangnya bersama Si Nyonya Tua. Sejauh ini, Juventus memiliki kiper-kiper cadangan yang bisa dibilang minim jam terbang karena kecanduannya terhadap Buffon.

Meski begitu, sebenarnya mereka sudah bersiap dengan mendatangkan kiper berbakat asal Genoa, Mattia Perin. Pertanyaannya ialah, apakah Juventus siap mengarungi musim yang diprediksi sengit ini tanpa kehadiran Gianluigi Buffon?

3. Efek Cristiano Ronaldo

Kabar pindahnya Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus menggemparkan dunia. Sebelumnya, tidak pernah ada yang menyangka bahwa dia akan hijrah ke Liga italia. Faktor kedatangan Cristiano Ronaldo Ronaldo dapat menjadi poin yang paling berpengaruh. Usai berita kepindahannya, banyak spekulasi bermunculan. Hampir semuanya berpendapat bahwa kedatangannya akan membantu meningkatkan kualitas persepakbolaan Italia. Mungkin dalam aspek yang sangat luas.

Kedatangan pemain asal Portugal itu tentu akan membuat dunia memusatkan perhatiannya kepada persepakbolaan Italia. Patut ditunggu apakah kehebatan dia dalam mengolah bola akan tetap berlaku dalam upayanya menaklukan sepak bola di tanah Italia? Seperti yang telah dilakukannya di Spanyol dan Inggris dengan berbagai raihan gelar bergengsi.

Saksikan hanya di K-Vision On Terus!

 

Sumber: pikiranrakyat

#k-vision, #k-vision on terus, #liga serie a,