PIALA DUNIA WANITA U17: JUARA BERTAHAN DITUMBANGKAN SPANYOL

PIALA DUNIA WANITA U17: JUARA BERTAHAN DITUMBANGKAN SPANYOL

Sejak 13 November lalu, turnamen Piala Dunia U17 wanita tengah berlangsung hingga 1 Desember mendatang. Pada edisi keenam ini, Piala Dunia U17 wanita diselenggarakan di Uruguay. Tuan rumah telah menyiapkan tiga stadion dengan kapasitas kecil hingga menengah, untuk menampung para suporter yang hadir langsung di dalam stadion.

Stadion dengan kapasitas tempat duduk paling sedikit adalah Stadion Estadio Profesior Alberto Suppici yang terletak di kota Colonia del Sacramento memiliki kapasitas 6500 kursi penonton. Stadion kedua Estadio Charrua yang terdapat di kota Montevideo memiliki kapasitas kursi penonton sebanyak 14000. Serta stadion terakhir Estadio Domingo Burgueno yang berlokasi di Maldonado berkapasitas 22000 kursi penonton.

Ajang sepak bola wanita khususnya di usia muda memang masih sulit untuk menyedot perhatian dari publik penggemar olahraga sepak bola dunia. Bahkan kejuaraan sepak bola usia muda laki-laki pun cukup kesulitan untuk menyedot hasrat suporter untuk bisa hadir secara langsung di stadion. Oleh karena itu, Uruguay telah menyediakan stadion yang standar namun telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh FIFA.

Kiprah tuan rumah Uruguay sendiri harus pupus sejak fase grup. Menghuni grup A bersama dengan Ghana, Selandia Baru serta Finlandia, skuat arahan pelatih Graciela Rebolio telah gagal membawa timnya lolos ke fase gugur. Nasib tragis bahkan telah mereka alami. Hingga melewati tiga pertandingan di fase grup, tim berjuluk Las Calestes harus puas bercokol sebagai juru kunci di klasemen akhir.

Saat ini, ajang kejuaraan sepakbola wanita usia muda tersebut telah mencapai babak semifinal. Empat tim telah memastikan diri untuk melaju ke fase tersebut, usai melewat babak perempat final. Keempat negara yang mampu lolos ke semifinal di antaranya, Meksiko, Kanada, Selandia Baru serta Spanyol.

Perjuangan jelas tidak mudah mereka lalui untuk bisa mencapai fase ini. Meskiko yang berjumpa dengan Ghana harus mengakhiri pertandingan lewat babak adu penalti. Mereka berhasil memenangkan pertandingan lewat drama adu penalti dengan skor 2-4 setelah bermain imbang di babak normal.

Sedangkan Kanada sukses menumbangkan klub papan atas Eropa (Jerman) dengan skor tipis 0-1 di babak normal. Spanyol melalui perempat final dengan tidak mudah, mereka harus berjumpa dengan juara bertahan Korea Utara. Sama seperti Meksiko, Catalina Coll dan kawan-kawan harus meraih kemenangan lewat drama adu penalti dengan skor akhir 3-1.

Sementara itu, benua Oseania telah berhasil menyumbangkan wakilnya di semifinal. Selandia Baru mampu menaklukkan perwakilan Asia (Jepang) lewat drama adu penalti. Bermain imbang sama kuat di babak normal dengan kedudukan akhir 1-1. Kedua kesebelasan harus melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti. Dua eksekutor penalti dari Jepang telah gagal melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan hanya satu penendang asal Selandia Baru yang gagal melakukan tendangan dengan baik. Selandia Baru pun berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-4.

Semifinal Piala Dunia U17 mempertemukan Selandia Baru kontra Spanyol serta Meksiko yang harus menghadapi Kanada. Siapapun yang akan memenangkan kejuaraan ini nantinya, dipastikan akan hadir juara baru. Pasalnya keempat negara yang sudah mencapai semifinal, semuanya belum pernah meraih gelar juara di ajang ini sejak 2008.

Tercatat hanya Spanyol yang sebelumnya pernah berlaga di babak final pada tahun 2014. Akan tetapi, mereka dikalahkan oleh Jepang saat itu dengan skor 2-0 di babak normal. Di tahun berikutnya (2016), Spanyol harus puas mengakhiri turnamen dengan meraih peringkat ketiga, usai menaklukkan Venezuela dengan skor telak 4-0.

 

Sumber: sumber.com

#kvision, #kvisiononterus,