MERCEDES HARUS KEMBALI KE JALUR KEMENANGAN

MERCEDES HARUS KEMBALI KE JALUR KEMENANGAN

Prinsipal Mercedes AMG Petronas Toto Wolff menegaskan kepada semua orang di tim untuk terus bekerja keras mengembangkan W10 EQ Power+. Meski unggul jauh dari Scuderia Ferrari di klasemen konstruktor, Wolff tak ingin terlena karena masih ada tujuh putaran tersisa.

 

Saat ini, Mercedes memimpin dengan 505 poin atau unggul 154 angka dari Ferrari yang ada di urutan kedua. Tapi, Ferrari menunjukkan kebangkitan dengan memenangi dua lomba terakhir, masing-masing di Grand Prix (GP) Belgia dan Italia. Red Bull Racing juga terus meningkat.

 

“Intensitas untuk 2019 masih sama karena ada tujuh balapan sisa. Kami punya jarak yang solid di klasemen (pembalap dan konstruktor). Tapi, satu atau dua akhir pekan yang buruk bisa mengubah posisi kami ke arah lain. Jadi, kami harus tetap menekan,” kata Wolff via Motorsport.com.

 

Putaran ke-15 Formula 1 (F1) di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, Singapura, akhir pekan ini, diharapkan jadi kebangkitan Mercedes. Pasalnya, dua lomba terakhir, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas terlihat kesulitan mengalahkan Charles Leclerc. Apalagi, di Singapura, trek mendukung mereka.

 

“Anda tak dapat menjamin apa pun. Kami sadar, di Spa dan Monza, akan sulit dan itu terbukti. Di atas kertas, Singapura terlihat jauh lebih baik bagi kami dan Red Bull. Tapi, saya tak ingin meragukan Ferrari yang terus berkembang. Paket mobil mereka mungkin lebih baik,” ujar Wolff.

 

Ferrari sadar, sulit untuk mengejar ketinggalan dari Mercedes. Tapi, dua kemenangan terakhir bisa jadi tanda peningkatan besar SF90, sekaligus kesiapan pabrikan asal Italia itu menghadapi persaingan musim depan. Sebastian Vettel pun menegaskan timnya terus menyempurnakan mobil.

 

“Kami bukan favorit untuk meraih gelar sejak lama dan saya pikir Anda tak perlu menjadi pintar untuk keluar dari situasi ini. Tapi, kami masih memiliki beberapa lomba yang mungkin lebih kompetitif daripada yang lain. Ini hanya tentang memiliki akhir pekan yang baik,” Vettel menuturkan.

 

Jelang berlaga dalam Grand Prix (GP) Singapura, Leclerc ingin tim menyadari SF90 tak bisa tampil kuat di sana. “Kami harus realistis setelah lomba di Spa dan Monza yang memang sangat bagus. Tapi, kami juga sadar, beberapa lomba berikutnya akan menyulitkan mobil kami,” kata Leclerc.

 

Sumber: Topskor

##formula1, ##kvision, #formula1, #formula12019,