THE WALKING DEAD Season 8

THE WALKING DEAD Season 8

Buat anda yang suka nonton serial THE WALKING DEAD di channel FOX. Berikut adalah sedikit review THE WALKING DEAD Season 8.

Terlepas dari betapa membosankannya season 7 (kecuali episode 1 dan 16), kelanjutan serial TWD tetap ditunggu banyak orang. Apalagi ending yang cukup epik ditampilkan pada episode terakhir season 7. Kini, Rick dan kawan-kawan sangat pede untuk melawan Negan dalam tajuk utama season 8, “All out War”.
 

All out War jadi story arc paling seru sejauh ini di TWD versi komik. Penuh aksi dan drama. Itulah yang coba ditranslasikan kru serial TWD untuk musim terbarunya. Apalagi showrunner Scott M. Gimple menjanjikan jika season ini akan berjalan fast paced, full action dan sangat berbeda dengan season 7. Sayangnya, kita masih harus bersabar karena episode “Mercy” kurang menunjukkan semangat tersebut.
 

Hal yang cukup mengherankan dari “Mercy”—terlepas dari banyaknya ledakan ala film-film Michael Bay atau desingan peluru meleset ala Storm Trooper di Star Wars—adalah atmosfernya yang sangat tawar. Saya menghargai maksud TWD yang mencoba menampilkan kesegaran baru untuk beralih ke genre zombie-action, tapi malah justru terasa kering. Atau mungkin kata yang tepat adalah membosankan? Invasi Rick, Ezekiel, dan Maggie (tentu bersama para pengikutnya) memang direncanakan dengan sangat apik. Segala sisi coba di-cover oleh mereka untuk meminimalisir kaburnya Saviors dari Sanctuary. Bahkan pos-pos milik musuh dikuasai satu per satu.
 

Seluruh anggota yang dibawa masing-masing menenteng senjata berat, armor lengkap, dan mental yang sudah dipersiapkan oleh ketiga leader. Keberanian memanfaatkan ratusan atau bahkan ribuan walker untuk silaturahmi ke markas Negan juga patut diapresiasi. Terlebih kita menyaksikan kerja sama nan nyata dari frenemy Dwight serta Daryl. Semua formula untuk menjadikan episode ini sangat keren sudah tersedia di depan mata. Saat yang ditunggu-tunggu oleh fans, waktunya perang besar! Eits, tunggu. Ternyata “Mercy” lebih banyak menampilkan drama yang nonsense bahkan di saat-saat genting seperti ini. Kenapa tidak masuk akal? Well, Rick dan kawan-kawan punya sejuta kesempatan untuk menghabisi Negan yang konsisten petantang-petenteng di depan Sanctuary, tapi tak ada satupun peluru yang didaratkan ke kepala Negan. Padahal, Rick sedari awal bersikeras hanya perlu membunuh satu orang, dan orang tersebut tentunya Negan. Ketika kesempatan datang, justru scene yang terlihat seperti sedang bertukar pantun.
 

CONCLUSION

Untuk ukuran episode ke-100, “Mercy” terasa hambar. Tak ada yang benar-benar spesial untuk pencapaian monumental sebuah serial televisi. Aksi yang terlihat pun terasa random dan nonsense. Apakah peluru tiba-tiba jadi komoditas tak terbatas sampai kelompok Rick tak berpikir sedikitpun untuk menyimpannya?

Bahkan saya lebih merasa kalau perang yang singkat di ending season 7 terasa jauh lebih menggugah dan seru ketimbang 45 menit durasi “Mercy”. Meskipun kali ini terlihat banyak sekali ledakan dan desingan peluru tak cukup untuk menaikkan emosi penonton. Motivasi Rick pun dipertanyakan. Di beberapa waktu ia sangat ingin membunuh Negan, tapi begitu punya kesempatan emas, ia menyia-nyiakannya.

Saya mulai merindukan genre TWD yang dulunya kental akan aksi survival dan nuansa horor. Sekarang arah TWD benar-benar berbeda. Anyway, semoga saja awal yang tidak terlalu baik ini bisa berubah ke depan. Semoga saja “All out War” benar-benar bisa ditranslasikan dengan epik dalam bentuk audio visual di episode mendatang.
 

Sumber: geeknonton.com

 

 

#drama korea, #tayangan unggulan,