INILAH LIMA PEMAIN YANG PERNAH MEMBELA MILAN DAN ROMA

INILAH LIMA PEMAIN YANG PERNAH MEMBELA MILAN DAN ROMA

Sabtu dini hari ini akan ada grande partita yang mempertemukan AC Milan melawan AS Roma. Dua klub tradisional yang telah berulang kali bertemu di Serie A. Meskipun terhitung sebagai rival, kedua kesebelasan ternyata memiliki hubungan mesra terkait jual beli pemain.

Di kubu Merah-Hitam, ada pemain yang sempat merengkuh gelar juara bersama Roma. Begitu pun sebaliknya, di kubu Merah-Kuning, ada pemain yang sempat melempem di Milan dan hijrah ke Roma beberapa musim ketelahnya.

Inilah lima pemain yang pernah membela kedua kesebelasan. Siapa saja mereka?

 

 

Carlo Ancelotti

Saat masih bermain, Don Carlo bermain untuk tiga klub. Ketiga klub tersebut adalah Parma, AS Roma, dan AC Milan. Bermain di Parma sejak musim 1976 dan di tahun 1979, ia membawa Gialloblu promosi ke Serie B sebelum hijrah ke ibu kota di akhir musim. Laga perdana Ancelotti di Roma berlangsung melawan Milan yang berakhir imbang 0-0 pada 16 September 1979.

Di bawah asuhan Nils Liedholm, Ancelotti menjadi kepingan penting Roma saat itu. Bersama Falcao, Roberto Pruzzo, dan Bruno Conti, Gialorossi merengkuh dua gelar Coppa Italia berturut-turut. Delapan musim berseragam Merah-Kuning, Don Carlo mempersembahan satu Scudetto dan empat gelar Coppa Italia.

Di tahun 1987, Ancelotti hijrah ke AC Milan dari AS Roma. Lima musim berseragam Rossoneri, Ancelotti merengkuh banyak gelar. Bersama nama-nama tenar seperti Marco van Basten dan Ruud Gullit, tujuh gelar berhasil direngkuh. Ancelotti menjadi nama paling tenar yang pernah bermain di dua klub ini.

Marcos Cafu

Marcos Cafu menjadi nama kedua yang pernah bermain di kedua kesebelasan. Cafu menjadi salah satu nama yang turut membawa Il Lupi merengkuh Scudetto ketiga mereka di tahun 2001. Cafu bergabung dengan skuat Roma di tahun 1997.

Sempat bermain di Spanyol dengan membela Real Zaragoza di tahun 1995, Cafu balik kucing ke Brasil tak lama berselang bergabung dengan Juventude. Dan di tahun 1997, AS Roma datang dengan memberikan mahar 6 juta Paun untuk memboyongnya ke Trigoria dari Palmeiras. Enam musim di Trigoria, Cafu memberikan dua gelar di tahun 2001, Scudetto dan juara Super Coppa Italia.

Di tahun 2003, ia dilepas secara gratis ke AC Milan. Kariernya semakin meningkat bersama klub berjuluk Il Diavolorosso tersebut. Lima tahun di Milan, Cafu memberikan enam gelar termasuk juara Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.

Philippe Mexes

Mexes menjadi nama kesekian yang pindah secara gratis dari AS Roma ke AC Milan. Kedatangan Mexes ke Roma sempat diwarnai dengan kontroversi. Roma dianggap mendekati Mexes secara ilegal dan melakukan kesepakatan sepihak. Hasilnya, pada Februari 2005 ia dilarang tampil oleh UEFA hingga April di tahun yang sama. Selain itu, Roma juga dilarang mendatangkan pemain baru kecuali berstatus bebas transfer.

Di musim pertamanya, ia mengalami masa-masa sulit. Di musim keduanya, ia membentuk tembok kokoh bersama Christian Chivu di lini belakang. Tiga gelar diberikan Mexes untuk Gialorossi. Dua gelar Coppa Italia dan satu gelar Super Coppa Italia. Setelah tujuh musim, di 2011 ia pindah ke Milan.

Selepas pindah ke Milan, kariernya tak secemerlang dulu. Ia hanya sekali merasakan gelar juara Super Coppa Italia bersama skuat Milan di musim 2011-12. Lima tahun berseragam merah-hitam, di tahun 2016,  Silvio Berlusconi Mengumumkan kepergiannya bersama dengan Kevin-Prince Boateng dan Mario Balotelli.

Alessio Romagnoli

Romagnoli sempat digadang-gadang sebagai salah satu produk terbaik AS Roma di lini belakang. Seperti yang diketahui, Romagnoli merupakan hasil dari didikan Giallorossi. Namanya mencuat saat Zdenek Zeman memasukannya dalam skuat utama ketika ia masih berumur 17 tahun.

Laga debut ia dapatkan pada saat Roma melawan AC Milan pada Desember 2012. Ia dimasukkan Zeman di babak kedua menggantikan Francesco Totti. Tiga musim di skuat senior, Romagnoli bermain sebanyak 14 kali dan sempat dipinjamkan ke Sampdoria saat dilatih Sinisa Mihajlovic.

Mihajlovic pula yang berjasa dalam mengamankan Romagnoli dan memboyongnya ke Milan. Dengan mahar 22,5 juta paun, Milan mengamankan salah satu bek potensial Italia. Bersama dengan Mattia Caldara, di musim ini keduanya akan membentuk tembok kokoh di lini belakang Rossoneri.

Stephan El Shaarawy

Dibanding empat nama di atas, El Shaarawy memiliki jalan yang berbeda. Ia lebih dulu bermain di AC Milan sebelum memutuskan hijrah ke AS Monaco dan menuju ke ibu kota Italia.

El Shaarawy dulunya adalah wonderkid yang begitu dibanggakan fans Milan bersama Hachim Mastour. Di umur 16 tahun, ia telah debut di Serie A bersama Genoa. Tampil apik di Genoa, ia diboyong ke Milan dengan harga yang cukup mahal untuk bocah berumur 19 tahun, 10 juta Euro plus Alexander Merkel yang juga berharga 10 juta Euro.

Awalnya, kariernya berjalan mulus. Bahkan ia menjadi pemain AC Milan termuda yang mencetak gol di Liga Champions. Sebelum akhirnya cedera membuat kariernya mandek dan Milan meminjamkannya ke Monaco.

Di Monaco, kariernya tak kunjung membaik dan ia pulang ke Italia. Roma mencoba memperbaiki kariernya dengan memboyongnya pada 2016. Hingga kini, ia menjadi salah satu pemain kunci Roma di sisi kiri penyerangan Il Lupi.

Saksikan selalu Liga Serie A Italia hanya di K-Vision On Terus!

 

 

Sumber: football5star

#kvision, #kvisiononterus, #ligaseriea, #seriea,